Selasa, 30 September 2014

Bandar Arang Siap Hingga Lima Ton

Bandar Arang Nyetok Hingga Lima Ton

30 September 2014
TASIKMALAYA. Sedikitnya lima ton arang batok dan arang kayu sudah disiapkan Anton (38), seorang pengepul arang di Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya untuk menghadapi Hari raya Idul Adha 1435. Hal itu dilakukan karena permintaan arang biasanya akan mengalami peningkatan terkait kebiasaan masyarakat untuk membuat sate daging kurban.
Padahaluntuk memenuhi kebutuhan hari-hari biasa, dirinya paling banyak nyetok tak lebih dari 300 kilogram setiap hari. “Seka­rang saja, sudah banyak permin­taan dari beberapa pemilik warung serta super market besar di Kota Tasikmalaya. Makanya, saya masih terus menerima arang kayu mau­pun batok kelapa dari pemasok,” katanya di Pasar Cikurubuk, Senin(29/9/2014).
Untuk memenuhi kebutuhan arang, ia memiliki delapan orang pemasok yang telah menjadi langganannya. Jauh sebelum memasuki Bulan Djulhijah, ia sudah meminta kepada produsen arang agar meningkatkan produksi. Dengan demikian, selain memenuhi kebutuhan lebaran haji, kebutuhan harian arang tetap terpenuhi. “Kan ada juga rumah makan, tukang tempe juga yang telah jadi langganan saya,” ujar dia.
Soal hargam arang batok kelapa dibandrol Rp 7.000 per kilogram, sedangkan arang kayu mencapai Rp 4.000 per kilogram. Pada hari-hari biasa, ia menjual arang batok hanya Rp 5000 per kilogram dan arang kayu Rp 3000 per kilogram. “Tapi kalau yang beli borongan tentunya harganya juga beda,” ujarnya.
Robi Abdurahman (21) salah seorang produsen arang batok kelapa di Kampung Leuwimalang, Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya mengaku cukup kesulitan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku. Pasalnya, ketersediaan bahan baku di pasar-pasar tradisional Kota Tasikmalaya sangat terbatas, ditambah dengan semakin banyaknya para produsen arang batok kelapa saat ini. Untuk bisa mendapatkan bahan baku arang batok ia sampai harus membeli bahan baku atau batok kelapa dari Bandung. Menu­rutnya, dari Kota dan Kab. Tasik­malaya, ia hanya bisa mengum­pulkan 60 karung bahan baku dalam seminggu. Sementara saat ini ia harus memenuhi permintaan jelang idul adha yang jumlahnya lebih banyak. Alhasil dia pun meminta kiriman bahan baku dari Bandung. “Saya dikirim batok kelapa satu truk atau 200 karung dari Bandung hanya untuk memenuhi kebutuhan leba­ran haji. Selain memasok ke bandar, saya juga nanti mau jualan langs­ung ke warga,” katanya

 

0 komentar:

Posting Komentar