Tanggapan Beragam Sejumlah Warga Banjar, Terkait Perselisihan Hj. Ade Uu vs Hj. YH
Terjadinya pertengkaran antara Walikota Banjar, Hj. Ade Uu Sukaesih dengan Hj. Yani Herawati, yang berujung ke ranah hukum, mendapat tanggapan beragam dari sejumlah warga.
Ada yang beranggapan, bahwa dalam kasus tersebut, Hj. Ade berperan bukan sebagai walikota, melainkan ibu rumah tangga. Pasalnya, pertengkaran keduanya dipicu oleh masalah pribadi.
“Saya kira apa yang dilakukan ibu Ade wajar. Karena itu kan masalah pribadi, masalah rumah tangganya. Walikota itu jabatannya, tapi dia juga manusia, ibu rumah tangga. Saya yakin setiap wanita pasti akan marah tatkala rumah tangganya diganggu orang. Dan saya sendiri sebagai kaum wanita tentu tidak akan rela jika ada yang mengganggu kehidupan rumah tangga saya dan suami,” tutur Eni Rohaeni, salah seorang warga Banjar, kepada HR, Senin (13/10/2014).
Pendapat serupa juga diungkapkan Elis Lisnawati, warga lainnya. Menurut dia, meskipun kaum lelaki berhak memiliki istri lebih dari satu, namun hal itu jangan lantas dijadikan pembenaran oleh kaum laki-laki untuk berpoligami.
“Kalau hal itu menimpa saya, tentu saya pun akan melakukan seperti apa yang dilakukan oleh Ibu Ade. Siapa sih wanita yang rela suaminya diganggu wanita lain. Memang dia itu sebagai figur, sebagai orang nomor satu di Banjar, tapi dia juga punya perasaan layaknya seorang istri. Jadi saya rasa masalah ini tidak ada kaitannya dengan jabatannya. Saya pribadi turut prihatin saja dengan peristiwa tersebut,” ujar Elis.
Tanggapan lainnya datang dari kaum laki-laki. Rata-rata mereka beranggapan bahwa sebagai lelaki sangat lah wajar jika seorang suami menyukai wanita lain di luar rumah. Namun demikian, dari kasus tersebut bukan tidak mungkin ditunggangi oleh masalah politik.
Seperti dikatakan Asep, warga Banjar. Menurut dia, wajar bila laki-laki memiliki wanita simpanan, terlebih bagi mereka yang memiliki banyak harta. Tetapi, kalau mau melakukan hal-hal yang beresiko seperti itu, sebaiknya sama orang jauh, artinya tidak satu daerah/kota.
“Ya menurut saya lelaki itu lebih berkuasa. Jadi wajar kalau di luar rumah punya simpanan wanita lain. Cuma harus lebih rapih kalau tidak ingin ketahuan, apalagi bila posisinya sebagai publik figur. Banjar ini kan kota kecil, jadi apapun itu bisa dengan mudah diketahui,” ujar Asep.
Sedangkan menurut Agus S, warga lainnya, mengkatakan, dalam kasus tersebut sangat mungkin disusupi oleh masalah politik. Terlebih Hj. Ade Uu Sukaesih merupakan orang nomor satu di Kota Banjar, dan suaminya pun mantan Walikota sekaligus pimpinan partai terbesar di Banjar.
“Bisa saja di balik permasalahan ini ditunggangi oleh pihak-pihak lain yang ingin mengguncang suhu politik di Kota Banjar. Hal itu saya rasa sangat mungkin terjadi, namanya juga politik,” kata Agus.
Beragam pendapat dan tanggapan dari sejumlah warga, mereka rata-rata menyikapi permasalah tersebut lebih melihat pada hak seorang kaum perempuan dan laki-laki. Dimana keduanya saling mengungkapkan pembenaran, meskipun sama-sama saling memiliki kelemahan.
0 komentar:
Posting Komentar