Sabtu, 29 November 2014

Gudang Rongsok Terbakar

gudang kebakaran
BANJAR – Gudang rongsok milik Iwan Jatnika (50) di Lingkungan Banjarkolot RT 04 RW 13 Kelurahan/Kecamatan Banjar terbakar tadi malam. Bencana itu pertama kali diketahui tetangganya, Eli Herliadi (40) sekitar pukul 21.00. Ketika itu Eli sedang duduk santai bersama temannya, Ujang (45), di depan rumah.

Jumat, 28 November 2014

Tolak Pencabutan Subsidi BBM

Tolak Pencabutan Subsidi BBM


CIAMIS – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Mahasiwa Ciamis Bersatu (Format) menggelar aksi unjuk rasa. Mereka memprotes kebijakan pencabutan subsidi bahan bakar minyak (BBM). “Kita menyatakan sikap menolak pencabutan subsidi BBM oleh pemerintah,” ujar korlap aksi Irfan Paturohman di halaman DPRD kemarin (27/11).
Baca Selengkapnya>>>

ABG Digilir 13 Kali

ABG Digilir 13 Kali

CIAMIS –Empat pemuda diringkus Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Ciamis. Masing-masing berinisial DR (17), Sa (19), AW (16) dan AS (22). Mereka dilaporkan orangtua gadis berinisial DY (14) tanggal 19 November lalu dengan tuduhan pencabulan terhadap anak dibawah umur.
Keempat pelaku ini ditangkap di rumah masing-masing di Desa Karyamukti kecamatan Banjarisari Kabupaten Ciamis. “Dari hasil pemeriksaan, mereka (para pelaku, red) mengakui perbuatannya,” ujar Kanit PPA Satreskrim Polres Ciamis Ipda Budi Purwanto di kantornya kemarin (27/11).

Baca Selengkapnya>>>

BURU UANG DESAK-DESAKAN


GUNUNGTANJUNG – Warga miskin di Kecamatan Gunungtanjung berdesak-desakan mengantre giliran menerima uang dari Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) kemarin (27/11). Kalangan jompo pun didahulukan agar tidak tumbang saat mengantre.

Cara Pengisian Rapor Didalami

Cara Pengisian Rapor Didalami

MANONJAYA – Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) menggelar bimbingan teknik (bimtek) tata cara pengisian buku rapor kurikulum 2013 di SMPN 2 Manonjaya, kemarin (27/11).
Kepala SMPN 2 Manonjaya H Dayat Sudrajat mengatakan bimtek ini untuk mempermudah guru dalam mengisi nilai rapor siswa. Rapor kurikulum saat ini berbeda jauh dengan rapor sebelumnya. ”Perbedaannya hampir 100 persen,” katanya kepada Radar, kemarin (27/11).

Baca Selengkapnya>>>

Bupati Ciamis Hampir Jadi Korban

28/11/2014
Bupati Ciamis Hampir Jadi Korban

Kamis, 13 November 2014

Hambat Damkar, Portal Jembatan Doboku Banjar Minta Dibuka



Hambat Damkar, Portal Jembatan Doboku Banjar Minta Dibuka

Keberadaan portal yang terpasang di Jembatan Doboku, kerap membuat mobil pemadam kebakaran (Damkar) terlambat m enangani peristiwa kebakaran di wilayah Kecamatan Purwaharja. Seperti beberapa waktu lalu, saat SMPN 7 mengalami kebakaran.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjar, Sutaryo Eman Suratman, meminta kepada pihak Dinas Perhubungan, Komunikasi, Informatika dan Pariwisata (Dishubkominfopar) Kota Banjar, supaya membuka portal di jalan tersebut.

Hal itu untuk memudahkan mobilisasi armada pemadam kebakaran, jika terjadi lagi peristiwa kebakaran di wilayah Kecamatan Purwaharja dan sekitarnya.

“Sebagai contohnya saat terjadi kebakaran sekolah, kita harus memutar dulu melalui jalan kota, karena akses jalan tercepat menuju lokasi kejadian terhalang portal,” ujar Eman, kepada HR, beberapa waktu lalu.

Menurut Eman, sebelumnya permintaan tersebut sudah disampaikan pihaknya kepada Dishubkominfopar, namun sampai sekarang belum juga ada realisasinya, bahkan terkesan dicuekeun.

Kepala Unit Pelaksana Tekhnis (UPT) Penanggulangan Kebakaran BPBD Kota Banjar, Dedi Ruhaedi, menambahkan, jika portal itu tidak dibuka secara permanen, mungkin bisa dengan cara dibuka tutup menggunakan kunci.

Sehingga, ketika ada peristiwa kebakaran di wilayah Purwaharja, armada damkar menjadi mudah melalui Jembatan Dobo. “Kalau bisa dibuka tutup menggunakan kunci, maka kita tidak perlu memutar melalui jalan kota,” kata Dedi, kepada HR, Selasa (11/11/2014).

Di tempat terpisah, Kepala Bidang Lalu-lintas Dishubkominfopar Kota Banjar, Supendi, membenarkan, bahwa ada permintaan dari pihak BPBD supaya portal yang ada di Jembatan Dobo dibuka tutup dengan menggunakan kunci gembok.

Namun, pihaknya mengaku khawatir kondisi jembatan akan ambrol karena bobot mobil damkar melebihi tonase yang telah ditentukan, yakni maksimal 3,5 ton. “Kalau kami ya boleh saja portal dibuka tutup, tapi kondisi jembatannya mampu tidak untuk menahan beban berat. Sebaba saya khawatir jika dilewati kendaraan berat akan ambrol kembali,” ujarnya.

Selain itu, Sependi juga mengatakan, untuk merubah portal tersebut perlu biaya, serta alur surat birokrasinya harus ada, dan tersedia anggaran untuk membeli kunci gembok berikut pengelasan portal.

Kalau pun portal bisa dibuka tutup, tapi itu hanya untuk kondisi darurat saja, dan nantinya kunci portal dipegang oleh masing-masing, yaitu pihak BPBD dan Dishubkominfopar.

Senin, 10 November 2014

KTP Yang Mengosongkan Agamanya


KTP Yang Mengosongkan Agamanya

BANJAR, November 2014

Berdasarkan pantauan HR di lapangan, ternyata mereka menganut aliran kepercayaan yang tergabung dalam Paguyuban Budaya Bangsa. Kepercayaan tersebut sangat kental dengan adat dan budaya Jawa yang telah berkembang di wilayah itu sejak puluhan tahun lalu.

Seperti diakui Sandiarjo (67), warga Dusun Kalapasabrang, Desa Kujangsari, Kecamatan Langensari. Dia menuturkan, kepercayaan yang dianutnya itu merupakan warisan dari nenek moyangnya. “Sudah sejak lama saya mengosongkan kolom agama di KTP,” ujarnya, kepada HR Online, Senin (10/11/2014).

Menurut Sandiarjo, dirinya bersama anggota Paguyuban Budaya Bangsa kerap mengadakan pertemuan rutin untuk melakukan ritual, atau hanya sekedar tukar pikiran. Walau beda keyakinan dengan masyarakat pada umumnya, namun Sandiarjo mengaku masih percaya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Di tempat terpisah, Kepala Desa Kujangsari, Siti Aisyah, membenarkan bahwa ada puluhan warganya yang meminta kolom agama pada KTP-nya dikosongkan. Namun jumlahnya tidak lebih dari 50 Kepala Keluarga.


Penganut kepercayaan itu tidak hanya ada di Desa Kujangsari saja, tapi sudah menyebar di wilayah Kecamatan Langensari. “Selama mereka tidak mengganggu ketertiban umum, dan tidak menodai agama yang sudah diakui pemerintah, pihak desa tidak mempermasalahkannya, karena hal itu sudah menjadi pilihan dan itu merupakan hak mereka,

Rabu, 05 November 2014

Kasus Penyelewengan Dana di PNPM Cidolog Ciamis

 Kasus Penyelewengan Dana di PNPM Cidolog Ciamis

Ciamis. 06/11/2014

Kasus dugaan penyelewengan dana PNPM (Program Nasional Pembedayaan Masyarakat) Perdesaan, di Kecamatan Cidolog, Kabupaten Ciamis, ternyata tidak hanya pada pengelolaan uang bergulir sebesar Rp. 318 juta saja, namun ditenggarai terjadi juga pada kegiatan lainnya.

Ketua Fasilitator PNPM Perdesaan Kabupaten Ciamis, Erna Setriana, membenarkan adanya dugaan kasus penyelewengan dana lainnya di UPK PNPM Cidolog. Menurutnya, temuan baru tersebut diketahui setelah ada uang sebesar Rp. 200 juta tidak bisa dipertanggunjawabkan. (Baca juga: Digelapkan, Oknum Pengurus UPK PNPM Cidolog Ciamis Kembalikan Uang)

“Kita sudah melakukan konfirmasi ke seluruh pengurus UPK PNPM Cidolog terkait pertanggungjawaban uang sebesar Rp. 200 juta tersebut. Namun, setelah dikonfirmasi, tidak ada satupun pengurus yang mengaku mengetahui penggunaan uang tersebut,” katanya, kepada Wartawan, saat berkunjung ke kantor PWI Perwakilan Ciamis, Rabu (05/11/2014).

Malah, lanjut Erna, diantaranya pengurus UPK PNPM saling tuding terkait penggunaan dana tersebut. “ Bahkan, terakhir mereka melaporkan uang sebesar Rp. 200 juta itu dipegang oleh pengurus yang sudah meninggal. Hingga saat ini, kita pun belum mengetahui kemana rimbanya uang sebesar itu,” ungkapnya.

Sementara itu, Polres Ciamis terus melakukan penyelidikan terkait dugaan penyelewengan dana PNPM di Kecamatan Cidolog ini. Bahkan, beberapa pengurus UPK, termasuk Ketua dan Sektertarisnya, sudah diperiksa oleh Polres Ciamis.